Apa Resolusi (Musikal) Kamu di 2019?



Salam sejahtera rekan-rekan, orang tua siswa dan adik-adik yang luar biasa, Selamat Tahun Baru 2019!  

Syukur kepada Tuhan Mahakasih tahun 2018 telah kita lewati dengan berbagai pengalaman berharga.  Kami yakin bahwa dinamika setahun yang telah lampau akan membawa kita semua pada kehidupan yang semakin sejahtera dan bermakna.



Mengawali tahun ini, apakah Anda sudah membuat resolusi awal tahun?  Banyak pribadi bahkan berbagai lembaga yang melakukannya untuk melandasi rencana guna mencapai berbagai hal yang dicita-citakan tercapai di akhir tahun nanti.  


Namun tak ayal pula, sebagian orang belum atau tidak lagi membuat resolusi, sebagian lebih memilih pola hidup yang "go with the flow" (mengalir saja, lihat saja nanti), dan sebagian lagi jera karena pernah membuat resolusi di tahun-tahun sebelumnya namun nampaknya semangat untuk menjalani rencana-rencana tersebut surut bahkan sebelum bulan pertama berganti, akhirnya akhir tahun (nampaknya) tidak membawa perubahan yang berarti.  Memang, resolusi yang bermakna itu tidak mudah untuk dirumuskan, namun lebih sulit lagi untuk diwujudkan.  Tak heran jika orang-orang dan organisasi yang terbilang sukses lah yang mampu membuat dan mewujudkannya.

Banyak "kegagalan resolusi" yang kami amati umumnya bersumber dari dua hal utama.

Faktor Internal, "Kesabaran & Kecintaan"

"Untuk segala hal di bawah langit ada masa nya, Tuhan menjadikan segala hal indah pada waktunya"  -- King Salomon / Nabi Sulaiman

Jadi apa resolusi musikal Anda tahun ini? 

Naik 1 grade? 3 grade?
Menguasai teknik sulit tertentu?
Berhasil memainkan sejumlah lagu kesayangan?
Membangun komunitas / band?
Menyelesaikan proyek musikal / album / pementasan?
Memperluas jaringan & usaha terkait produksi / pendidikan musik?

Untuk semua impian tersebut, pepatah tua tadi masih relevan sampai hari ini.  

Sama seperti kehidupan dalam arti luas, musikalitas kita adalah sebuah proses yang berlangsung terus, pembelajaran melalui interaksi & implementasi yang berlangsung seumur hidup.  Sama seperti musim yang selalu berganti, ada kalanya kurva pembelajaran atau karier musikal akan menampilkan wajah yang "dingin", entah itu berupa hambatan dan kegagalan, atau di waktu lain kita akan mengalami musim yang nyaman, hangat dan penuh warna menawan, mungkin dalam wujud prestasi, sukses dan ekspansi.  Namun demikian, kata bijaksana tadi mengingatkan kita bahwa jika kita tetap menjalani dengan sabar semua musim yang datang dan pergi, maka pada saat yang paling tepat nanti kita akan menjadi "indah pada waktunya".

Jika Anda menikmati & mencintai musik, serta ingin sedikit lebih jauh memahaminya, baik itu melalui pendekatan vokal/bernyanyi atau penguasaan instrumen/alat musik, maka Anda perlu mengelola harapan sesuai dengan pemahaman di atas.  Dengan demikian kita tidak mudah menjadikan hal-hal yang sementara (musiman) tadi sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang akan menghambat bahkan menghentikan kemajuan Anda secara permanen.

Cara lain menghayati kebijaksanaan "waktu dan masa" ini adalah dengan mengingatkan diri kita terus-menerus bahwa tidak ada perubahan besar yang dapat terjadi dalam satu malam.  Bahkan resolusi sederhana yang kita buat membutuhkan setidaknya setahun kedepan untuk dapat "dituai" hasilnya.  Maka sekali lagi, bersabarlah.  Setidaknya kesabaran akan mempertahankan Anda tetap pada jalur yang sesuai demi mewujudkan resolusi musikal Anda.

Selanjutnya, kecintaan.  Di mana "harta" kita, di sana pula lah hati kita berada.  Rasa cinta terbukti menjadi pendorong yang luar biasa dalam mengejar pencapaian apapun dalam hidup kita.  Mohon jangan mempercayai pemusik maupun guru yang mengatakan bahwa pembelajaran musik Anda akan selalu mudah dan menyenangkan, meskipun Anda pribadi yang sangat periang atau luar biasa berbakat, perjalanan musikal Anda akan memerlukan banyak cinta untuk menjalani saat-saat yang penuh tantangan.

Hanya dengan kecintaan pada musik, Anda dapat meluangkan waktu untuk berlatih dan menyempurnakan diri.  Hanya dengan hasrat dan jika Anda menemukan panggilan hidup Anda dalam musik, maka Anda akan menjadi satu dengan instrumen Anda, fokus dan antusias dalam setiap latihan, turut menikmati permainan lagu, resital, dan semua karya Anda.  Tapi tunggu, jangan khawatir, yang kami maksud dengan "panggilan hidup" bukanlah semata profesi musikal, namun tentang seberapa dalam Anda mengijinkan musik mewarnai kehidupan Anda, bahkan mungkin memampukan Anda untuk mewarnai kehidupan banyak orang.

Ada banyak pilihan untuk mewujudkan kehidupan musikal Anda.


  • Musisi / vokalis dalam kegiatan hobi / sosial / keagamaan.
  • Musisi profesional, kontemporer, klasik, atau etnik / personel band
  • Music Arranger / Ad Jingle Composer
  • Life Sound Engineer / Music Director
  • Choir director / Vocal - Acapella Arranger
  • Beatbox performer / DJ
  • Soundtrack / Movie Score Composer
  • Music Instruments / Equipment Business Executives
  • Music Tutor / Trainer / Instructor
  • Special Event Entertainment (Weddings / Birthdays / Openings dll)
  • Musical Producer Executive maupun indie / Talent Scout
  • Social Media Artist / Musical YouTuber
  • Musical blogger / critic
  • Hobi mengisi waktu luang, menyalurkan ekspresi pikiran & perasaan.

Dan masih banyak lagi, dan sebagian aktivitas ini sangat bisa dilakukan paruh waktu.  Seperti kata pepatah, "Love is Patient" dan "Love will find a way".  Baik sebagai hobi pengisi waktu, penghibur hati dan sumber inspirasi, pilihan studi / karier, atau apapun maksud pencarian Anda, menjalani kehidupan musikal tidak pernah menjadi kerugian ataupun waktu yang terbuang percuma.


Faktor Eksternal, "Bimbingan & Kebersamaan"

Manusia adalah makhluk sosial, kita bekembang saat kita meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan orang lain.  Demikian juga dalam memenuhi resolusi kita mempelajari musik.  Dalam kebersamaan di lingkungan sekolah musik, kita dapat menikmati berbagai keuntungan di antaranya:

Mentoring & Coaching

Suatu kali saya mencoba mengaktifkan fitur coaching di aplikasi ponsel saya untuk latihan berlari.  Setelah dipandu untuk berlari sekitar 3 km, Saya terkesan karena Saya berhasil melampaui jarak & catatan waktu yang tidak pernah Saya bayangkan mampu dilakukan.  Tahukah Anda?  Coach virtual yang Saya dengarkan tersebut adalah suara seorang komedian, bukan atlet profesional.  Itulah sebuah contoh (yang memang sedikit ekstrem) bahwa kita membutuhkan seorang mentor, sekaligus coach. 
Mentor yang mahir agar kita dapat belajar dengan lebih efektif & efisien, juga coach sebagai rekan seperjalanan yang mampu memotivasi, menyemangati, membagikan pengalaman bermusik dan membantu mengurai kejenuhan karena beban pembelajaran.  Jika Anda menikmati perjalanan Anda, semakin besar kemungkinan resolusi Anda akan tercapai!

Accountability

Manusia adalah makhluk kebiasaan dan kebiasaan baik yang belum ada harus dibentuk melalui proses perulangan hingga kebiasaan yang baik itu menjadi bagian hidup tanpa perlu banyak intervensi dari luar.  Belajar bersama dalam lembaga / sekolah musik akan memberikan kita rekan-rekan, mentor, coach dan sistem belajar yang akan selalu mengingatkan, menjaga akuntabilitas kita.  Kita akan diingatkan secara teratur tentang komitmen dan target musikal kita.  Dengan demikian kita akan tetap fokus mewujudkan resolusi musikal kita meski berbagai tuntutan aktivitas lainnya juga menyita perhatian kita.

Sebagai salah satu instructor di Providence Learning Centre, Saya sangat antusias berada dan melayani para siswa di tengah para tenaga pengajar yang juga antusias, passionate dan profesional.  Jadi, jangan takut lagi ya untuk membuat resolusi musikal Anda di tahun ini.  Bagi yang telah atau ingin mendalami musik bersama-sama, let's continue our journey with Providence!   
(FZ)



Tentang Penulis :
Felix Kurnia, ST., SKom.
Instructor

Comments